0 - 9 | A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | Q | R | S | T | U | V | W | X | Y | Z

Biography Titi DJ

Titi Dwijayanti yang lebih dikenal sebagai Titi DJ (lahir di Jakarta, 27 Mei 1966) merupakan salah satu penyanyi dan diva pop berkebangsaan Indonesia. Ia tergabung dalam kelompok 3 Diva yang juga beranggotakan Krisdayanti dan Ruth Sahanaya. Saat ini, ia merupakan salah satu juri dalam acara pencarian bakat menyanyi, Indonesian Idol. Ia pernah mengikuti ajang Miss World tahun 1983 di London, Inggris. Lagu-lagunya yang menjadi hits antara lain Imajinasi (1984), Yang Pertama Yang Bahagia (1986), Ekspresi (1988), Titi DJ 1989 (1989), Dunia Boleh Tertawa (1990), Bintang Bintang (1994), Kuingin (1996), dan Bahasa Kalbu (1999).

Sejak masuk SM, Titi mulai menjajal dunia model. Beberapa kali wajahnya muncul di majalah remaja dan mulai dikenal masyarakat. Ibunya juga selalu mencari peluang agar Titi bisa ikut lomba bergengsi. Tahun 1983 Titi ikut Lomba Bintang Radio & Televisi dan meraih Juara III, juga Juara Berpenampilan Terbaik. Namun bekal itu tak cukup membantu saat Titi ingin tampil di Aneka Ria Safari, ajang paling bergengsi bagi penyanyi saat itu. Titi ditolak karena belum memiliki album. Kesempatan untuk rekaman datang dari JK Record. Tawaran itu datang berkat usaha Frans Hasibuan, koordinator acara musik Kamera Ria, tempat Titi sering tampil. Sayang Titi tidak mendapat titik temu dengan Judi Kristianto mengenai musik yang bisa dibawakannya. Saat itu, JK Record memang dikenal sebagai perusahaan rekaman yang menelurkan album mendayu, sementara Titi terbiasa mengapresiasi musik Addie MS, Chrisye, atau Guruh Soekarnoputra.

Meski tak jadi rekaman, Titi tidak putus semangat untuk mencari kesempatan show dan tampil di televisi. Titi pun melirik dunia film dan mulai main dalam film-film komedi yang waktu itu memang sedang marak-maraknya. Film pertamanya, bertajuk Gepeng Bayar Kontan (1983). Film itu pula yang membawa Titi mendapat tawaran dari Ibu Andi Nurhayati, salah satu produser film, untuk mengikuti Miss World. Tentu saja kesempatan itu tak disia-siakan walau Titi belum sekali pun mengikuti kontes kecantikan di tanah air. Sayang sepulangnya dari ajang tersebut (yang diselenggarakan di Inggris), Titi harus menghadapi kenyataan pahit. Berbagai media memprotes keberangkatannya dan menyebutnya sebagai peserta ilegal dan dituduh melanggar susila. Bahkan konon, Ibu Negara saat itu, Tien Soeharto sangat marah. Meski kecewa, namun berkat itu pula popularitas Titi menanjak cepat. Titi kerap kali mendapat tawaran bermain film dan tawaran rekaman dari Jackson Record. Pada 1984, Titi merilis album perdana, Imajinasi. Meski penjualan album perdananya tidak terlalu bagus, produser puas dengan hasilnya. Memasuki tahun 1985, Titi sudah sibuk mempersiapkan album kedua, Yang Pertama Yang Bahagia. Dalam pembuatan album itu Titi berkenalan dengan Indra Lesmana. Tak lama mereka pun menjalin cinta. Album-album Titi selanjutnya tak lepas dari garapan Indra, Ekspresi (1988), dan Titi Dj '89 (1989).

Titi juga sempat bergabung dengan Adarapta bersama Atiek CB dan menelurkan dua album. Seiring santernya isu bahwa kesuksesan Titi hanya karena Indra di sampingnya, hubungan mereka yang telah terbina selama 7 tahun pun berakhir di pertengahan tahun 1991. Setelah putus dengan Indra, orang-orang mulai mempertanyakan karier menyanyi Titi. Album-albumnya dinilai tidak sukses dan bahwa Titi bukan jaminan kelarisan album. Tak mau putus asa, Titi terus berjuang dan menjadi pribadi yang lebih ceria. Harry de Fretes pimpinan Lenong Rumpi, yang tayangannya amat populer di RCTI saat itu menawari Titi untuk bergabung. Titi sukses tampil mendampingi Ira Wibowo, Debby Sahertian, Ferina, dan Ade Juwita. Lenong Rumpi juga membawanya pada rekaman sebuah album, berjudul Emangnya Gue Pikirin. Bahkan, Titi juga mulai merambah dunia sinetron, antara lain Body Kuat, Lakon Tiga Duda, Jalan Pintas, Hari-Hari Gila, dan yang paling populer, Nurlela. Titi juga sempat menjalin cinta dengan Adjie Massaid, model dan aktor tampan yang tengah naik daun saat itu. Tak sampai setahun kemudian, Titi menggandeng Ryan Hidayat (almarhum), bahkan sempat mengajaknya tampil di Lenong Rumpi. Setelah itu, Titi sempat jalan dengan beberapa pria lain. Sampai akhirnya Titi menambatkan hatinya pada Bucek Depp, yang 7 tahun lebih muda darinya. Titi kemudian masuk Islam, mengikuti keyakinan Bucek. Kebahagiaan dengan Bucek amat tampak dalam album Titi yang diluncurkan tahun 1993 Bintang-Bintang. Dalam videoklipnya, Titi tampil amat bersinar, didampingi Bucek sebagai modelnya. Setelah melahirkan anak pertamanya yang kembar, rumah tangga Bucek-Titi mulai dilanda masalah. Namun saat akan berpisah, Titi dihadapkan pada kenyataan dirinya hamil lagi dan dengan kondisi keuangan yang memprihatinkan, karena jarang show selama hamil pertama. Kesempatan datang saat Elfa's Singer ditinggal Rita Effendy dan membutuhkan penyanyi baru. Titi pun mengikuti audisi dan diterima. Usai melahirkan anak keduanya, Bucek-Titi bercerai setelah dua tahun menikah.

Namun perceraian itu rupanya membawa hikmah. Meski sempat berat di awal perceraiannya, bahkan Titi sempat berhutang pada sahabatnya, Chintami Atmanegara untuk membayar uang muka rumah, namun itu menjadi titik balik kesuksesan Titi sebagai penyanyi. Jiwa yang emosional, semangat memperjuangkan hidup, dan rasa cinta pada anak-anak membuahkan karya yang sungguh menyentuh. Album Bahasa Kalbu yang dirilis tahun 1999, sukses. Album ini sarat dengan lagu-lagu berlirik indah dengan aransemen yang memikat. Bahkan Titi sukses meraih 5 penghargaan dari 6 kategori yang dinominasikan dalam ajang AMI (Anugerah Musik Indonesia) Award 1999. Titi meraih Album Terbaik Kategori Umum, Kategori Pop; Lagu Terbaik Kategori Umum, Penyanyi Wanita Terbaik Kategori Pop dan Kategori Umum. Lagu "Bahasa Kalbu" juga menjadi soundtrack sinetron Cinta yang dibintangi Desy Ratnasari. Saat kariernya mulai melejit, Titi juga dekat dengan seorang pelukis, Enrico Sukarno. Bahkan Rico pula yang membuatkan sampul album Bahasa Kalbu yang dihiasi lukisan wajah Titi karya Rico. Sayang hubungan ini pun tak berlanjut ke jenjang pernikahan.Akhirnya Titi menikah kedua kalinya dengan warga negara Amerika, Andrew Hollis Dougherty. Setahun setelah menikah untuk kedua kalinya, Titi membuat album berjudul Sang Dewi.

Album tersebut dibuat Titi sebagai ekspresi rasa cintanya terhadap Andy. Titi sendiri yang menuliskan lagu andalannya yang berjudul sama. Album itu meledak, menjadi album Titi tersukses selama kariernya. Tahun 2005, Titi menggelar konser tunggal pertamanya dengan tajuk Titi DJ Sang Dewi Live in Concert. Konser tersebut berlangsung di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Senayan pada tanggal 30 September 2005 dengan Tohpati sebagai music director dan juga Alex Hassim sebagai creative director. Tak hanya sukses sebagai lagu, album, dan tema konser, tembang "Sang Dewi" juga menginspirasi Dwi Ilalang untuk membuat film Sang Dewi (2007). Sebelumnya, di tahun 2004, Titi meluncurkan album Greatest Hits yang berisi beberapa hits populer antara lain "Ekspresi" (feat Indra Lesmana), "Bintang-Bintang", "Dunia Boleh Tertawa" (feat Indra Lesmana), "Bahasa Kalbu", "Salahkah Aku", "Keresahanku", dan "Kuingin". Tiga tahun sebelumnya, Titi sudah pernah meluncurkan album the best yang bertajuk Titi DJ Menyanyi Kembali (2001). Album tersebut memang menyuguhkan sejumlah lagu yang bisa dibilang merupakan karya artistik Titi. Tahun 2007, Titi kembali merilis album The Best of Titi DJ. Album ini berisi sepuluh lagu lawas ditambah dua lagu baru, "Galau" ciptaan Titi sendiri dan "Engkau Laksana Bulan" karya composer legendaris Malaysia, P.Ramlee. Album ini juga menandai kerja sama pertama Titi dengan kekasihnya (yang sekarang telah menjadi suami ketiganya) Noviar Rachmansyah (Ovy). Karena penggarapan album hampir selesai, saat Titi mulai menjalin hubungan dengan Ovy, maka Ovy hanya berkontribusi pada desain sampul.