0 - 9 | A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | Q | R | S | T | U | V | W | X | Y | Z |
Biography Bragi
Bragi, mencatatkan diri menjadi satu dari sekian deret kelompok band yang ikut meramaikan pasar musik Indonesia. Mereka menawarkan konsep bermusik yang tak terlalu njlimet baik di sisi aransemen maupun penulisan liriknya. Tema mereka lebih ke era 60-an. Namun di tangan Bragi back to sixty ini menjadi sangat istimewa. Format kesederhanaan ini mereka garap secara maksimal hingga jadi kesatuan imej milik Bragi. Dan agaknya Bragi telah matang di sisi penggarapan album perdananya. Bragi yang terdiri dari Renaldi Djojohadikusumo [Piano, Keyboard, Vokal], Rendi Krisna [Bas], Reza Ario Bima [Drum & Vokal] dan Erwin Indrawan [Gitar], sepakat mengibarkan nama Bragi untuk menuang kreatifitas bermusik mereka. Seperti umumnya kelompok band lain, mereka terpaksa melihat-lihat kamus untuk mencari nama yang tepat untuk mewakili imej. Akhirnya mereka menemukan kata `Bragi` yaitu nama seorang dewa penyair dari dongeng rakyat Skandinavia. Bragi ini anaknya dewa Odin, namun kalau di tanya dewa Odin itu siapa, mereka juga enggak tahu. Yang penting nama ini cukup memberi semangat pada mereka untuk tetap membuat lirik yang bagus. Ya, motivasi empat anak muda ini memang sudah ketemu. Mereka siap membuai pendengar dengan lirik puitis, musik manis dan tampang - tampang yang keren. Konsep penampilan pun telah mereka rancang sendiri. Pokoknya setiap mereka akan tampil di panggung, mereka akan mengenakan seragam yang rapi. Meski sementara ini Bragi mendesain sendiri seragam panggungnya. Ide ngeband mereka ini terbentuk sejak Oktober `96 di Perth, Australia. Selain Renaldi, Reza dan Rendi ada juga Taura Sudiro. Namun di tengah jalan, Taura memutuskan untuk lebih konsentrasi sekolah. Dan Erwin adalah pilihan mereka untuk menggantikan Taura mengisi gitar dalam Bragi. Menjadi sederhana dan istimewa ternyata hal yang tak mudah untuk di tuang dalam sebuah karya. Bragi mengakui hal ini. Sulitnya menyatukan ide, butuh proses waktu. Setelah itu, mereka butuh lebih sembilan bulan untuk masuk studio. Meski diakui Aldi, panggilan akrabnya Renaldi, tiga dari personel Bragi berasal dari satu keluarga, tapi bukan berarti gampang. Aldi, Rendi dan Reza adalah kakak beradik dari keluarga Dimas Wahab yang kita kenal sebagai mantan ketua ASIRI. Aldi sendiri pernah terjun sebagai produser kelompok Coboy. Sementara Reza yang biasa dipanggil akrab Echa, pernah bergabung dengan beberapa band mengikuti Festival Cockpit `87, serta event ISF Perth tahun `93-95 di Australia. Rendi, sebagai basis pun cukup lama menekuni instrumen bas dalam band - band sekolah dan kampus. Sementara Erwin, punya pangalaman gabung dengan Four Brother`s, BEX `90 dan beberapa event di Jak Jazz. Banyak hal yang mereka rasa tidak puas, dari sound sampai ke backing vokalnya. Yang mana mereka enggak puas, mereka perbaiki lagi. Ya, pada akhirnya sih, biaya produksi terus nambah dalam proses pembuatan album pertama. Untungnya biaya studio bisa di tekan sangat rendah. Maklum, studio sendiri. Aldi mengaku bahwa dari awal mereka sudah mematok konsep live yang memadu perangkat lama. Seperti pada Bragi, mereka menggunakan sound, piano dan beberapa alat yang sudah tak lagi dipakai di era sekarang. Sebab menurut Aldi yang kini tengah menuntut ilmu di Australia, banyak grup band di sana yang memburu iklan yang menjual perangkat - perangkat musik era lama. Wah, di sana perangkat musik lama penggemarnya banyak. Dan harganya cukup mahal, jelas mereka tanpa mau menyebut angkanya. Vokal Aldi yang lebih dominan, cukup punya ciri. Meski tak terlalu memaksa
pada nada-nada tinggi, namun cukup pandai menempatkan hingga jadi kesatuan
yang selaras dengan musik. Secara konsep, Bragi bertabur dengan tembang -
tembang cinta. Aldi yang terlibat banyak menulis lagu sekaligus liriknya, mengakui
itu. Kebetulan memang yang tema cinta lebih banyak dipilih. Tapi mereka punya
jangka panjang. Tidak cuma Aldi yang bisa membuat lagu. Ini cuma kebetulan,
hampir semua lagu Aldi yang dipilih. Inilah Bragi dengan konsep bermusik mereka.
Menciptakan satu jalur pilihan yang lain untuk penikmat musik di tanah air.
|